Korea Selatan memiliki warisan seni yang sangat kaya, salah satunya adalah tarian tradisional yang mencerminkan keindahan budaya dan sejarah panjang bangsa ini. Artikel ini akan membahas berbagai tarian tradisional yang ada di Korea Selatan, memberikan gambaran tentang gerakan dan makna yang terkandung di dalamnya.

1. Salpuri (살풀이) – Tarian Penyucian

Sumber: Wikipedia

Deskripsi:
Salpuri adalah salah satu tarian tradisional Korea yang memiliki makna mendalam dan sering kali dikaitkan dengan ritual atau upacara keagamaan. Penari-penari tradisional secara aktif mempertahankan tarian ini dalam berbagai perayaan dan upacara untuk menjaga kelestariannya. Nama “Salpuri” sendiri berasal dari kata Korea yang berarti “pembersihan” atau “penyucian”. Tarian ini dipertunjukan oleh wanita dengan tujuan mengusir roh jahat, membawa kedamaian dan kebersihan jiwa.

Gerakan:
Tarian ini melibatkan gerakan tangan yang elegan dan lembut, dengan penari yang berputar dan menggerakkan tangannya dengan anggun, menciptakan suasana yang mistis.

Makna:
Makna dari Salpuri lebih dari sekadar sebuah pertunjukan seni; ia merupakan upaya simbolis untuk membersihkan diri dari energi negatif atau roh jahat yang mungkin mengganggu kehidupan seseorang atau masyarakat. Tari Salpuri sangat sering dipentaskan dalam acara-acara besar atau upacara tradisional untuk menenangkan jiwa dan memulihkan keseimbangan.

2. Buchaechum (부채춤) – Tarian Kipas

Sumber: Kumparan

Deskripsi:
Buchaechum adalah tarian tradisional yang memanfaatkan kipas besar sebagai alat utama. Tarian ini sangat indah dan sering kali ditampilkan dalam acara-acara besar, seperti festival atau upacara perayaan.

Gerakan:
Penari mengenakan hanbok (pakaian tradisional Korea) dan menggunakan kipas besar berwarna cerah. Gerakan tangan yang memutar kipas menghasilkan visual yang menakjubkan dan penuh harmoni.

Makna:
Tarian ini melambangkan keharmonisan dan keseimbangan alam serta menyiratkan kemakmuran dan kebahagiaan. Kipas yang digunakan memiliki simbolisme terkait dengan keberuntungan dan kedamaian.

3. Talchum (탈춤) – Tarian Topeng

Sumber: Chingdeul

Deskripsi:
Talchum adalah tarian yang dilakukan dengan menggunakan topeng yang menggambarkan karakter tertentu. Talchum secara harfiah berarti “tari topeng,” dan merupakan bentuk seni yang menggabungkan tarian, musik, dan drama dalam satu pertunjukan. Tarian ini memiliki sejarah panjang dan sering dipentaskan di Korea sebagai bentuk hiburan, kritik sosial, atau untuk merayakan perayaan tradisional.

Gerakan:
Penari mengenakan topeng dengan ekspresi khas dan bergerak mengikuti irama musik, menggambarkan cerita atau karakter tertentu. Talchum sering kali melibatkan humor dan sindiran sosial.

Makna:
Tarian ini sering digunakan untuk mengkritik kebijakan atau ketidakadilan sosial melalui karakter-karakter yang ditampilkan. Setiap topeng memiliki ekspresi yang berbeda, dan karakter-karakter ini menggambarkan berbagai aspek kehidupan sosial, seperti keserakahan, kebijaksanaan, atau ketidakadilan.

4. Seungmu (승무) – Tarian Biksu

Sumber: Beautynesia

Deskripsi:
Seungmu adalah tarian yang dilakukan oleh biksu atau pemimpin spiritual dalam upacara keagamaan. Tarian ini memiliki unsur meditasi dan merupakan bentuk seni yang sangat mendalam.

Gerakan:
Gerakan Seungmu sangat teratur dan lambat, mencerminkan kedamaian, ketenangan, dan kontemplasi. Tarian ini memiliki nuansa meditatif, dengan penekanan pada ketenangan jiwa dan pembersihan batin melalui gerakan yang terkontrol dan reflektif. Gerakan yang lembut dan melambatkan waktu ini bertujuan untuk menyatukan penari dengan dunia sekitar dan menghubungkan mereka dengan alam semesta.

Makna:
Seungmu melambangkan penyucian jiwa dan penghubungan antara dunia manusia dengan alam semesta. Tarian ini memiliki makna religius yang mendalam dan sering kali dipertunjukkan dalam upacara Buddha.

5. Ganggangsullae (강강술래) – Tarian Lingkaran

Sumber: Wikipedia

Deskripsi:
Ganggangsullae adalah salah satu tarian tradisional Korea yang memiliki akar dalam budaya rakyat dan tradisi agraris. Tarian Ganggangsullae dipertunjukkan selama perayaan panen atau festival besar seperti Chuseok (Festival Panen) dan Seollal (Tahun Baru Imlek Korea), pertunjukannya dipersembahkan untuk merayakan hasil bumi dan kebersamaan dalam masyarakat. Ganggangsullae dipentaskan dengan tujuan untuk merayakan hasil bumi dan mengungkapkan rasa syukur atas kelimpahan yang diberikan oleh alam.harapan untuk kesuburan.

Gerakan:
Ganggasullae memiliki gerakan yang sangat sederhana namun sangat berirama, dengan para penari membentuk lingkaran berputar secara bersamaan. Penari memegang tangan satu sama lain dan bergerak dengan langkah yang terkoordinasi, menciptakan visual yang indah dan harmonis. Gerakan tangan mereka juga dapat melibatkan angkat tangan atau melambai, menambah nuansa kegembiraan dalam tarian.

Makna:
Ganggasullae sangat erat kaitannya dengan rasa syukur terhadap alam dan harapan untuk hasil panen yang baik. Tarian ini melambangkan kebersamaan dalam komunitas, karena semua peserta bekerja sama dalam formasi lingkaran. Tarian ini juga memiliki simbolisme tentang kesuburan dan kelimpahan, serta mempererat ikatan sosial di antara para peserta.

6. Jindo Arirang (진도아리랑)

Sumber: detikcom

Deskripsi:
Jindo Arirang adalah variasi dari lagu rakyat Arirang yang terkenal, dengan gerakan tariannya yang mencerminkan perasaan rindu dan kesedihan.

Gerakan:
Gerakan dalam Jindo Arirang sangat ekspresif, dengan penekanan pada gerakan kaki dan tangan yang menyatu dengan irama musik.

Makna:
Tarian ini sering kali dipentaskan untuk menyampaikan perasaan perpisahan atau kesedihan, serta mengungkapkan perjuangan hidup.

Sumber :
Wikipedia
Korean Performing Arts
Korea.net

Categorized in: