HANGGUK.COM – Pemerintah Korea Selatan memperkenalkan teknologi mobile edge computing (MEC) di Bandara Internasional Incheon untuk mengoperasikan kecerdasan buatan (artifisial intelligence, AI) dalam mendeteksi orang yang rentan tertular virus Covid-19.

Kementerian Sains dan TIK Korea menyatakan pada Jumat 25 Desember 2020 bahwa sistem tersebut memeriksa otomatis penumpang tanpa masker atau orang dengan gejala Covid-19.

Menariknya, sistem tersebut juga mengoperasikan sebuah robot otomatis untuk melakukan disinfeksi.

Lebih lanjut Kementerian Sains menyataan sistem itu menggabungkan teknologi MEC dengan mengirimkan data ke pusat data skala kecil terdekat bukan ke pusat data besar terpusat.

Operator telekomunikasi terbesar di Korea, SK Telecom memasang stasiun dengan teknologi berbasis jaringan 5G (mmWave) di bandara terkait.

Sistem itu juga menggunakan chip AI dari perusahaan telekomunikasi itu bernama SAPEON X220.

Selanjutnya Kementerian Sains menegaskan akan mendukung banyak proyek pengembangan jaringan 5G di Korea.

Mereka menggelontorkan dana hingga 120 miliar won untuk proyek teknologi tersebut hingga jangka waktu tahun 2022.

Jaringan 5G sendiri sudah mencapai sekitar 10 juta pengguna di Korea sejak dikomersilkan April tahun 2019.

Sementara pesaing perusahaan telekomunikasi SK Telecom, LG Uplus, sedang menguji coba mmWave 5G di Institut Teknologi Nasional Kumoh, Gumi, Korea.

Diberitakan sebelumnya bahwa Korea semenjak tahun 2014 sudah melakukan investasi besar-besaran di bidang teknologi 5G.

Salah satu keunggulan dari jaringan 5G ini adalah bisa mengunduh sebuah file film dalam hitungan satu detik saja.

Jaringan 5G sendiri memiliki kecepatan 1.000 kali lebih cepat dari teknologi 4G yang saat ini umum menjadi konsumsi masyarakat dunia.

“Kami telah membantu mendorong pertumbuhan nasional dengan layanan 2G pada 1990-an, 3G pada 2000-an, dan 4G sekitar 2010. Kini tiba waktunya untuk mengambil langkah penjajakan guna mengembangkan 5G,” kata pernyataan resmi Kementerian Sains Korea.

“Negara-negara Eropa, China, dan AS tengah melakukan upaya-upaya agresif dalam mengembangkan teknologi 5G. Kami yakin akan ada kompetisi sengit di pasar ini pada beberapa tahun,” kata pihak terkait melanjutkan.

“Namun industri perangkat infrastuktur telekomunikasi hanya menguasai 4,4 ersen pangsa pasar global, dengan ekspor yang sangat terbatas,” ucap pihak kementerian itu.

Korea terkenal sebagai yang terdepan dalam teknologi internet melebihi kecepatan yang ada di Eropa dan Amerika Serikat.

Teknologi 5G hanya membutuhkan waktu satu detik dalam mengunduh sebuah file berukuran 800 Megabyte, berbeda dengan teknologi 4G saat ini yang membutuhkan waktu normal selama 40 detik untuk ukuran file sama.

Disitat Hangguk.com dari Antara. ^_^

Tagged in:

,