HANGGUK.COM – Pemerintah Indonesia mengirimkan nota diplomatik kepada Pemerintah Iran dalam kasus Anak Buah Kapal (ABK) Indonesia di kapal Korea Selatan yang ditahan Pemerintah Iran.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran terus melakukan koordinasi dengan pihak setempat untuk mendapatkan kejelasan status dari ABK Indonesia.

“KBRI Teheran telah melayangkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Iran mengenai permintaan klarifikasi terkait keberadaan kedua WNI ABK tersebut serta permintaan akses kekonsuleran dan komunikasi dengan keduanya,” kata KBRI.

“Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan bahwa pihaknya telah mengunjungi kapal MT Hankook Chemi dan menyatakan seluruh kru, termasuk kedua WNI ABK, saat ini berada dalam kondisi baik dan sehat,” tutur KBRI.

Seperti disitat Hangguk.com dari Antara, kru kapal berbendera Korea Selatan itu telah ditahan di kota pelabuhan Iran, Bandar Abbas.

“Anggota kru berasal dari Korea Selatan, Indonesia, Vietnam, dan Myanmar,” kata kantor berita Reuters.

Reuters melanjutkan penahanan kapal tersebut dilakukan oleh angkatan laut Pasukan Pengawal Revolusi Iran dengan alasan menimbulkan polusi kimia di kawasan Teluk.

Pemerintah Korea Selatan sendiri sudah mengonfirmasi penahanan kapal tanker bahan kimia itu.

Otoritas Iran sendiri membantah bahwa mereka menggunakan kru kapal tersebut sebagai sandera terkait pembekuan dana 7 miliar dolar AS (Rp97,5 triliun) oleh Korea Selatan, di bawah sanksi Amerika Serikat.

Korea Selatan tinjau ulang pengiriman diplomat ke Iran

Diberitakan sebelumnya, akibat dari penahanan kapal berbendera Korea Selatan oleh Pemerintah Iran, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meninjau ulang rencana mengirim seorang diplomat pada hari Minggu, 10 Januari 2021.

Insiden penyitaan kapal ini terjadi di tengah ketegangan antara Korea Selatan dan Iran karena dana Iran dibekukan di bank-bank Korea Selatan atas sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Choi Jong-kun rencananya akan membahas permintaan Iran agar dana sebesar 7 miliar dolar AS itu dapat dicairkan.

Sementara itu otoritas Seoul menyatakan “rencana untuk saat ini tidak jelas” terkait kunjungan Wamenlu Choi Jong-kun ke Iran.

Kapal tanker berbendera Korea Selatan itu sendiri membawa 7.200 ton etanol. Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-hwa menyatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pembebasan kapal tanker itu.

Kang Hyung-hwa menyatakan keselamatan awak kapal lebih penting dibandingkan dengan rencana perundingan tentang aset Iran yang dibekukan.^_^

Categorized in: