HANGGUK.COM – Kabar kurang baik datang dari Korea Selatan. Seiring pertambahan kasus positif virus Covid-19 yang mencapai lebih dari 1.000 kasus.
Salah satu produsen vaksin Covid-19 asal Inggris, AstraZeneca meminta persetujuan dari Pemerintah Korea Selatan dalam izin penggunaan vaksinnya.
Kementerian Keamanan Obat-obatan Korea Selatan sendiri ingin menyetujui penggunaan vaksin tersebut untuk penggunaan darurat dalam 40 hari ke depan.
Jika hal itu disetujui, maka itu pertama kalinya Korea Selatan menggunakan vaksin Covid-19. Apalagi dalam peningkatan tajam kasus angka kematian akhir-akhir ini.
Korea Selatan sendiri sepakat dengan AstraZeneca dalam 20 juta dosis vaksin yang akan dikirimkan paling cepat bulan Januari 2021 ini.
Selain dengan AstraZeneca, Korea Selatan juga sepakat dengan tiga produsen vaksin lainnya, yakni Pfizer Inc, Johnson&Johnsons Janssen, dan Moderna Inc.
Korea Selatan sudah mengamankan alias membeli 106 juta dosis vaksin untuk lebih dari 52 juta penduduk di sana.
Pihak berwenang Korea Selatan sendiri rencananya akan memulai penyuntikan vaksin di bulan Februari mendatang. Selain Korea Selatan, vaksin AstraZeneca juga sudah disetujui untuk digunakan di Inggris, Argentina, El Salvador, dan India.
Tingkat keefektifan dari vaksin AstraZeneca sendiri sebesar 90 persen. Itu untuk setengah dosis diikuti oleh dosis penuh.
Sementara dua suntikan penuh menghasilkan tingkat efektivitas kekebalan terhadap virus Covid-19 sebesar 62 persen.
Korea Selatan kembali berlakukan larangan berkumpul
Korea Selatan merilis informasi 1.020 kasus virus Covid-19 yang baru di hari Minggu, 3 Januari 2021. Total terjangkit Covid-19 di Korea Selatan berjumlah 64.264 orang dengan tingkat kematian 981 kasus.
Larangan pertemuan kembali diperpanjang di wilayah ibu kota Seoul hingga tanggal 17 Januari 2021.
“Alasan kami memperluas larangan pertemuan empat orang atau lebih di seluruh negeri adalah karena berkumpulnya orang itu sendiri jauh lebih berbahaya daripada tempat tertentu,” kata Jeong Eun-kyeong. Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Beberapa tempat yang dibatasi untuk menyelenggarakan sebuah perkumpulan, yakni gereja, restoran, kafe, resor ski, dan tempat hiburan.
60 persen lebih kasus Covid-19 di negeri ginseng berasal dari Seoul, Provinsi Gyeonggi, dan Kota Incheon.
“KDCA harus benar-benar siap untuk seluruh proses saat vaksin tiba, distribusi, penyimpanan, inokulasi, dan tindak lanjut,” ujar Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun.
Disitat Hangguk.com dari Antara.^_^